Pagi subuh gadisku mengeluh sakit perut sambil menangis. Aku kalut melihatnya. Sambil menunggu pagi aku hanya berikan minyak kayu putih dan minum air teh hangat. Sampai pagi ia masih mengeluh sakit. Segera aku bawa ke puskesmas setelah aku beri sarapan dan minum obat penghilang nyeri. Gadisku mengeluh sakit diperut tengah bawah ke kanan tanpa mual dan demam.
Ternyata menurut dokter gadisku sakit maag. Tapi sampai menjelang siang gadisku tetap menangis akhirnya aku beri lagi obat pereda nyeri lalu ku bawa gadisku ke IGD RSUD ternyata diagnosa maag juga, anehnya resep diberikan sebelum aku sebut keluhan gadisku..Akhirnya aku pulang.
Menjelang magrib gadisku kembali menangis dan ku bawa kembali ke IGD RSUD lagi lagi diagnosanya sakit maag dan disuruh pulang. Katanya kalau sudah tidak bisa jalan baru bisa masuk IGD. Seperti bapak itu (sambil dia menunjuk seorang bapak yang sedang didorong dorong diatas tempat tidur).
Akhirnya aku pulang. Dan gadisku kembali menangis lalu aku berikan obat pereda nyeri lagi. Terhitung tiga kali aku beri obat itu. Dan aku berfikir sepertinya nyerinya timbul setelah efek obat habis. Aku minta gadisku untuk menekuk kaki kanannya dan dia kesakitan. Perasaanku tiba-tiba tidak enak.
Keesokan harinya aku bawa kembali ke dokter. Dan menurutnya gadisku sakit maag. Tapi aku bilang "anak saya bukan maag dokter, anak saya ini sakitnya perut tengah ke kanan dan dia tidak mual". tegasku. Akhirnya dokter meminta anakku untuk tiduran dan berkata "Coba tekuk kaki kanannya", "ini Usus Buntu, Bu" lanjutnya. Ya Allah benar dugaanku, jeritku dalam batin.
Segera aku bawa ke dokter bedah dan menurut dokter gadisku harus operasi. Akhirnya gadisku masuk RS. Pelabuhan dan menjalani persiapan operasi diawali dengan tes swab lebih dulu lalu rontgen dan observasi.
Jumat malam dokter positif mengambil kesimpulan setelah hasil radiologi keluar yang menyatakan gadisku menderita apendic chronic. Yang harus segera dioperasi.
Pagi ini Sabtu 30 Januari pukul 10.30 gadisku masuk ruang operasi. Setelah sebelumnya dokter memberikan informasi terkait keaadaan usus buntu gadisku. Ia menegaskan bahwa gadisku harus operasi karena obat yang diberikan selama observasi tidak bisa diserap dengan baik dan dokter memintaku untuk berdoa agar tidak ada komplikasi dan ususnya belum lengket. Karena menurutnya gadisku sebetulnya pernah terserang usus buntunya namun pulih dan kembali meradang. Ya Allah tiba tiba darah tinggiku terasa langsung kambuh. π’
Tiada pilihan lain selain menunggu sambil berdoa semoga Allah berikan keselamatan dalam menjalani operasi dan akhirnya pukul 12.20 gadisku kembali ke ruang perawatan. Dokter menganjurkan agar kepala tidak diangkat sampai pukul 10 malam nanti.
Alhamdulillah operasi sudah selesai dan selamat. Semoga gadisku kembali sehat seperti semula. Amiin.
Sahabat..
Jangan anggap enteng jika kalian merasakan sakit perut tengah ke kanan lalu menjalar ke semua perut. Karena bisa jadi itu gejala sakit usus buntu. Biasanya akan disertai demam, mual, diare atau bahkan sembelit. Mungkin beda-beda gejala yang timbul. Tapi pesanku segera hubungi dokter untuk mendapat perawatan yang tepat.
Salam sehat selalu.
10 Comments:
Subhanallah...merinding saya bacanya Bu Syam...ceritanya persis cerita anakku. Cepat sehat dan pulih kembali ya Kakak...aamiin
Guru prakarya boleh komentar ga?
Kalo boleh ini kritikan nya:
Gunakan kata yg konsisten, ada sebutan gadisku, ada sebutan anakku.
Saran saya gunakan saja sebutan anak gadisku dari awal cerita sampai akhir cerita agar yg membacanya lebih nyaman
Terimakasih
Trima kasih sharingnya bu Syam, semoga Bilqis lekas pulih dan sehat kembali.
Bagus ceritanya bu Syam jadi tambah wawasn tentng sakit perut . Ko dokter ga teliti ya suruh pulang terus pasien. Alhamdulillah Bilqis kuatπͺπ»
Aamiin,, semoga anaknya kembali sehat..
Amiin.. Terimakasih
Alhamdulillah Bu.. MAkasih
Amiin..makasih Bu
Amiin.. Makasih Bu.. Semiga sehat selalu untuk anaknya Bu
Bersama doa mama yang hebat dan kuat, Bilqis pasti sembuh dan sehat terus yah Bilqis cantikπͺππππππ
Posting Komentar